MAKALAH
JENIS-JENIS
KOLEKSI REFERENSI
OLEH
INTAN PUJI
LESTARI
13040112140027
ILPUS D
JURUSAN ILMU
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU
BUDAYA
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Jenis-jenis koleksi referensi, yaitu koleksi primer
terdiri dari : ensiklopedi, kamus, almanak dan buku tahunan, buku pegangan,
buku panduan, biografi, sumber geografi, serta statistik, koleksi sekunder sering
disebut juga dengan bahan rujukan umum terdiri dari : bibliografi, katalog,
abstrak, dan indeks, sedangkan koleksi tersier disebut dengan sarana
bibliografi dari bibliografi terdiri dari : direktori dan bibliografi dari
bibliografi. Penggunaannya terdapat pada kata pengantar buku, kemudian
susunannya disusun secara kronologis, penelusurannya disusun secara alfabetis.
Permasalahan yang dapat diambil, yaitu banyak sekali
pemustaka yang belum pahan akan keberedaan jenis koleksi referensi dan cara
penggunaannya, maka di dalam makalah ini akan diberitahukan bagaimana cara
menelusur koleksi referensi dan penggunaannya yang baik dan mudah.
II.
PEMBAHASAN
JENIS-JENIS KOLEKSI REFERENSI
Koleksi perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi
koleksi primer, koleksi sekunder, dan koleksi tersier. Koleksi sekunder sering
disebut dengan bahan rujukan umum, sedangkan koleksi tersier disebut dengan
sarana bibliografi dari bibliografi. Dalam perpustakaan, ketiga jenis koleksi
ini ditempatkan dalam ruang referens. Dan pustakawan yang melayaninya disebut
dengan pustakawan rujukan.
1.
Jenis-jenis Koleksi Primer
a.
Ensiklopedi
Ensiklopedi merupakan bahan rujukan yang
berisi uraian ringkas tentang berbagai topik atau subyek yang umumnya disusun
secara alfabetis, kadang-kadang desertai deskripsi, definisi, dan informasi
bibliografis. Saat ini berbagai ensiklopedi disusun dengan berbagai tujuan pula.
Tetapi intinya adalah untuk mengumpulkan dan mengorganisir pengetahuan yang
tersebar di berbagai belahan dunia, atau untuk memenuhi kebutuhan informasi
para pembaca. Hampir semua bidang pengetahuan dan informasi dikupas, dirinci
dan dijelaskan melalui berbagai artikel yang disusun secara detail dan didukung
oleh fakta-fakta yang akurat.
Berdasarkan cakupannya ensiklopedi bisa
dibedakan menjadi:
Ø Ensiklopedi
umum à memuat berbagai
topik, berbagai bidang atau disiplin ilmu pengetahuan.
Contoh:
Ensiklopedi
Nasional Indonesia (18 jilid).
Ensiklopedi
Indonesia (7 jilid).
Encyclopedia
Americana (30 jilid).
Encyclopedia
Brittanica (24 jilid).
Ø Ensiklopedi
khusus à memuat berbagai
topik dari satu bidang atau satu disiplin ilmu tertentu.
Contoh:
Ensklopedi
Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993. 5 jilid;
Ensiklopedi Ijmak: Persepakatan Ulama
dalam Hukum Islam. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan
Pesantren dan Masyarakat (P3M), 1986;
Syekh Imam Syihabuddin Abi Abdillah
Yaquut bin Abdullah al-Hamawiy ar-Ruumiy al-Baghdadiy. Mu’jam Al-Udaba’.
Beirut: Dar Ihya’ at-Turaats al-Arabiyyi. 1936. (c18) jilid.
Encyclopedia of Science and Technology
(15 jilid).
Cara menelusur : dalam
ensiklopedi yang hanya terdiri dari satu jilid, entri-entri dapat langsung
dicari di bawah abjadnya, kemudian ke halaman yang memuat running title, sedangkan pada ensiklopedi yang terdiri atas
beberapa jilid, penelusurannya akan lebih efektif bila dilakukan melalui indeks
dan di mana entri-entrinya merujuk ke nomor jilid serta nomor halaman.
b.
Kamus
Kamus merupakan bahan rujukan yang
berisi kata-kata disertai arti (makna) dan disusun menurut abjad, kadang-kadang
dilengkapi dengan cara pengejaan, penlisan suku kata, asal kata (etimologi),
persamaan (sinonim), lawan kata (antonim) dan penggunaannya dalam kalimat
(sintaksis). Istilah lain dari kamus adalah daftar kata/istilah, takarir,
glosari, leksikon, dan mu’jam.
Menurut
isinya, kamus dibedakan menjadi:
·
Kamus umum à berisi kata-kata dari berbagai subyek
atau bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, jenisnya dapat
berupa kamus satu bahasa (monolingual) saperti Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kamus dua bahasa (bilingual) seperti Advanced English Indonesian Dictionary.
Kamus banyak bahasa (poliglot) : kamus yang istilah-istilahnya dijelaskan dengan
berbagai bahasa seperti Kamus Indonesia-Inggris-Arab.
·
Kamus khusus (kamus teknik atau kamus
istilah) à berisi
kata-kata dalam satu subyek atau suatu bidang pengetahuan tertentu yang disusun
secara alfabetis. Contoh kamus khusus, yaitu Kamus istilah pertanian, kehutanan
dan perikanan.
·
Kamus subjek. Contoh:
Ahmad
Abthoni IKM. Kamus Lengkap Teknik (Inggris – Indonesia). Surabaya: Gitamedia,
1998.
Kamus
Lengkap Dunia Komputer. Yoygakarta: Andi, 2002
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari
kamus seperti:
Ø Tempat
mencari makna kata.
Ø Tempat
memeriksa ejaan, penyukuan, serta penggunaan tanda hubung.
Ø Tempat
mencari lafal kata.
Ø Tempat
mencari riwayat, asal-usul dan turunan kata.
Ø Tempat
mencari sinonim, antonim, dan homonim kata.
Ø Tempat
mencari singkatan, akronim, tanda dan lambang kata.
Ø Tempat
mencari kata asing yang sering dipakai.
Cara penelusuran :
entri-entri yang terdapat dalam kamus, dapat langsung ke abjad kemudian ke running title.
b.
Almanak dan Buku Tahunan
Almanak adalah buku yang memuat
informasi tentang data atau statistik yang berkaitan dengan negara, kejadian,
pejabat, subjek dan kehidupannya. Almanak disusun secara kronologis,
berdasarkan waktu yang umumnya memuat informasi mengenai ramalan-ramalan cuaca,
data statistik organisasi atau lembaga, dan catatan-catatan mengenai kejadian
atau peristiwa yang nyata dan bersifat mutakhir.
Buku tahunan adalah bahan rujukan yang
memuat informasi mengenai catatan kejadian, perkembangan suatu masalah atau
subjek dalam satu tahun terakhir. Buku ini banyak digunakan di perpustakaan
untuk menjawab pertanyaan rujukan dan berguna untuk penelitian sejarah karena
disajikan secara lengkap dan diterbitkan segera setelah terjadi suatu peristiwa
tertentu.
Ada perbedaan yang esensial antara
almanak dan buku tahunan, yaitu
Ø Dalam
almanak juga terdapat data-data yang bersifat retrospektif.
Ø Tujuan
buku tahunan yang paling mendasar adalah untuk mencatat kegiatan tahunan dari
negara, subjek atau wilayah tertentu.
Cara penelusuran :
melalui nama, bulan dan tahun.
c.
Buku Pegangan (handbook)
Buku pegangan (handbook) berisi
informasi mengenai petunjuk dan identifikasi suatu masalah secara mendasar yang
berupa tabel-tabel, simbol, formula dan istilah yang berkaitan dengan suatu
subjek yang dibahasnya yang digunakan sebagai acuan. Tujuan utamanya sebagai
bahan rujukan cepat dalam satu bidang atau cabang pengetahuan.
Cara
penelusuran : petunjuk diikuti atau dibaca tahap demi tahap.
d.
Buku Panduan
Buku panduan berisi petunjuk, panduan
atau prosedur untuk mengerjakan sesuatu secara bertahap, dan dilengkapi dengan
gambar untuk memudahkan proses pengerjaan.
Cara
penelusuran : petunjuk diikuti atau dibaca tahap demi tahap.
e.
Biografi
Biografi, yaitu catatan tentang
kehidupan seseorang. Ditinjau dari segi cakupan isinya, maka sumber biografi
bisa dibagi menjadi :
Ø Sumber
biografi umum universal
Ø Sumber
biografi umum nasional
Ø Sumber
biografi khusus
Ø Sumber
biografi perseorangan yang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
·
Otobiografi
·
Biografi
Cara penelusuran :
informasi dicari melalui abjad nama orang.
f.
Sumber Geografi
Sumber geografi adalah bahan pustaka
yang memuat informasi mengenai tempat, gunung, sungai, batas negara, batas
wilayah, dan sebagainya yang berkaitan dengan lokasi yang disajikan dalam
bentuk peta, atlas, globe,
gazetir, dan buku petunjuk perjalanan.
Cara penelusuran :
informasi dicari berdasarkan urutan wilayah negara, provinsi dan sebagainya.
g.
Statistik
Statistik berisi fakta/data yang
disajikan dalam bentuk angka dari suatu subyek atau komoditas tertentu dan
disusun berdasarkan urutan wilayah.
Cara
penelusuran : data dicari melalui abjad nama wilayah.
2.
Jenis-jenis Koleksi Sekunder
a.
Bibliografi
Biblografi merupakan daftar karya tulis
dalam satu atau beberapa bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis
dan alfabetis. Cakupan isinya bersifat komprehensif yaitu meliputi berbagai
aspek atau bersifat terbatas khusus pada suatu aspek tertentu.
Tujuan bibliografi adalah membantu
pemakai mengetahui eksistensi sebuah dokumen atau mengidentifikasi sebuah
dokumen atau bahan pustaka lain sesuai dengan keperluannya.
Cara
penelusuran : melalui indeks nama pengarang, atau indeks subyek yang mengacu ke
nomor-nomor entri.
b.
Katalog
Katalog dalam istilah perpustakaan
adalah sarana yang mendaftar seluruh koleksi perpustakaan. Dalam hal ini
katalog dapat dibedakan menjadi :
Ø Katalog
Perpustakaan, yaitu daftar buku atau koleksi yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan tertentu.
Ø Katalog
Induk, daftar buku atau koleksi yang tidak terbatas pada satu perpustakaan
saja. Sudah tentu dalam katalog semacam ini ada penunjukan terhadap keberadaan
koleksinya.
Cara penelusuran :
informasi dicari berdasarkan urutan abjad.
c.
Abstrak
Yang dimaksud dengan abstrak disini
adalah majalah abstrak, yaitu terbitan berseri dengan frekuensi teratur yang
berisi sari karangan dalam subyek tertentu yang terbit dalam majalah primer.
Tujuan
utama abstrak ada dua, yaitu
Ø Menghemat
waktu pemakai dengan cara memeriksa abstrak serta memeriksa apakah artikel yang
dibuatkan abstrak tersebut bermanfaat atau tidak bagi pemakai.
Ø Membantu
melakukan penelusuran retrospektif tanpa melihat artikel sesungguhnya. Dalam
hal ini dapat dikatakan 48% peneliti menggunakan abstrak sebagai pengganti
artikel sebenarnya.
Cara penelusuran :
lihat cara penggunaannya, atau melalui indeks nama pengarang, atau indeks
subyek yang mengacu ke nomor entri.
d.
Indeks
Indeks berisi daftar karya tulis berupa
artikel majalah, laporan dan lain-lain dalam subyek tertentu dan disusun secara
sistematis dan alfabetis.
Indeks
dapat dikelompokkan menjadi :
Ø Indeks
buku à berisi daftar
kata-kata penting disertai nomor yang mengacu ke bagian koleksi dokumen. Indeks
jenis ini biasanya terletak pada bagian akhir sebuah buku.
Ø Buku
indeks à merupakan
sebuah buku yang berdiri sendiri, bisa terdiri dari satu jilid atau lebih,
berisi daftar kata-kata disertai dengan nomor yang mengacu kepada bagian atau
halaman sebuah buku atau sekumpulan buku.
Ø Majalah
indeks à merupakan
terbitan berseri dengan kala terbit teratur yang berisi senarai artikel yang
dimuat dalam majalah primer.
Cara
penelusuran : lihat cara penggunaannya, atau melalui indeks pengarang, subyek
atau wilayah yang terdapat pada halaman-halaman akhir yang mengacu ke nomor
entri.
3.
Jenis-jenis Koleksi Sekunder
a.
Direktori
Direktori adalah suatu bahan rujukan
yang memuat daftar organisasi atau perorangan, disusun secara alphabetis dan
sistematis.
Cara
menelusur : entri-entri ditelusur melalui nama wilayah, yaitu nama negara,
kemudian nama-nama provinsi dan kota, kemudian dicari bawah nama lembaga.
b. Bibliografi
dari bibliografi
III.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang
dapat diperoleh dari pembahasan tersebut, yaitu cara menelusur koleksi
referensi berdasarkan entri-entri yang disusun secara alfabetis.
SARAN
Semua koleksi
primer, sekunder dan tersier hendaknya ditempatkan dalam ruang referensi dan
dikelola oleh pustakawan rujukan yang potensial. Pustakawan rujukan cukup
mengetahui sumber apa yang dapat memberikan jawaban memuaskan untuk memecahkan pertanyaan
yang diajukan pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Inotji
Hajatullah dan Paudah Djamilah. 2000. Layanan Referensi. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian : Bogor.
Mustafa,
Badollahi dan Abdul Rahman Saleh. 1994. Bahan rujukan umum. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Sulistyo-Basuki.
1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Trimo,
Soejono. 1997. Buku Panduan untuk Matakuliah Reference Work dan Bibliography
dengan Sistem Modular. Jakrata: Bumi Aksara.