Selasa, 04 Desember 2012
Kamis, 29 November 2012
Definisi Katalog
Katalog
Katalog berasal dari bahasa Latin catalogus yang berarti daftar barang atau benda yang disusun untuk tujuan tertentu. Contoh katalog dalam pengertian umum adalah Sophie Martin Le Catalogue, katalog penerbit. Beberapa definisi katalog menurut ilmu perpustakaan dapat disebutkan sebagai berikut:
- Katalog berarti daftar berbagai jenis koleksi perpustakaan yang disusun menurut sistem tertentu.
- Katalog perpustakaan merupakan suatu rekaman atau daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun menurut aturan dan sistem tertentu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa katalog perpustakaan merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun secara sistematis, sehingga memungkinkan pengguna perpustakaan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan dan dimana koleksi tersebut dapat ditemukan.
Rabu, 14 November 2012
Tahapan Pembuatan Bibliografi
Penentuan Judul Bibligrafi
dalam merancang penyusunan daftar bibliografi, pustakawan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Tersedianya koleksi di perpustakaan.
- Keterpakaian koleksi perpustakaan oleh pengguna.
- Informasi yang paling banyakdiminati berdasarkan permintaan pengguna.
- Mandat instansi yang menggambarkan fungsi dan tugas pokok lembaga penaung perpustakaan.
- Perlunya dokumentasi informasi mengenai suatu bidang kajian/peristiwa/area tertentu.
- asperk komoditas tertentu yang dikumpulkan informasinya, contoh "bibliografi khusus kakao"
- cakupan-cakupan tertentu mengenai komoditas tersebut seperti budidaya tanaman yang meliputi: pengolahan tanah, pengairan, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama/penyakit, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan sebagainya. Contoh: "Binliografi khusus budidaya tanaman kakao".
- cakupan waktu: artikel yang dikumpulkan datanya sebagai bahan bibliografi yang terbit pada periode tertentu, misalnya terbitan antara tahun 1990-2000.
- cakupan wilayah: semua artikel bahan bibliografi mengenai tanaman kakao yang diterbitkan atau dibudidayakan di Indonesia maupun di luar negeri.
Pengumpulan bahan informasi dapat dilakukan dengan cara:
- penelusuran langsung ke sumber bahan informasi. Informasi yang ditelusuri berupa buku, artikel dalam suatu buku, prosiding, kumpulan masalah atau dari majalah ilmiah.
- penelusuran tidak langsung, yaitu dengan menggunakan bahan informasi sekunder. Seperti dari daftar bibliografi, daftar pustaka dalam artikel, dan sebagainya.
- penelusuran melalui pangkalan data elektronis.
- nama pengarang
- judul buku atau artikel
- sumber informasi, mencakup: judul buku, prosiding, atau judul majalah.
- data fisik buku, seperti keterangan halaman (kolasi).
- data terbitan (impresum), yaitu nama penerbit, kota terbit, dan tahun terbit.
- keterangan lain, yang dipakai sebagai rujukan bagi pengguna untuk mengetahi keberadaan bahan pustaka yang bersangkutan.
- memperhatikan cakupanwaktu terbit suatu artikel, misalnya terbitan antara tahun 1990-2000.
Goenadi, D.H
Pengaruh kadar lempung tanahdan ukuran butir fosfat alam Maroko terhadap pertumbuhan bibit kakao lindak/Oleh Didiek Hadjar Goenadi
Pelita Perkebunan, 10(1), 1994 :14-20
Wibowo, A.
Intesifikasi tanaman kopi dan kakao melalui pemupukan/Oleh Ari Wibowo
Warta Puslit Kopi dan Kakao, 14(3), 1998: p. 225-249
Selasa, 13 November 2012
Pengertian Direktori
Direktori atau Buku Petunjuk
Pertanyaan tentang nama, alamat, nomor telepon dan data pribadi lain seseorang atau organisasi sering kali muncul di perpustakaan, terutama perpuskataan umum. Direktori digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang data tersebut di atas. Pengertian direktori menurut ALA Glossary of Library and Information Sicience adalah koleksi rujukan yang memuat nama-nama atau organisasi yang disusun secara sistematis, biasanya menurut abjad atau golongan, dilengkapi dengan alamat, kegiatan dan data lain.
Sesuai dengan definisinya, maka direktori digunakan untuk mencari informasi tentang:
- Alamat atau nomor telepon, tentang seseorang atau perusahaan atau instansi.
- Nama lengkap seseorang, perusahaan atau organisasi atau instansi.
- Keterangan mengenai instansi atau mengenai produk pabrik tertentu atau pelayanan suatu biro jasa tertentu.
- Keterangan tentang siapa yang menjadi kepala suatu instansi, direktur suatu perusahaan, rektor suatu perguruan tinggi, kepala sekolah dan sebagainya pada saat ini atau pada suatu periode tertentu.
- Buku petunjuk yang bersifat lokal, misalnya buku telepon, petunjuk kota dan sebagainya.
- Buku petunjuk yang berhubungan dengan pemerintah, misalnya petunjuk tentang kantor pos, kantor polisi dan instansi-instansi pemerintah lainnya. Buku petunjuk pada kelompok ini sering juga memuat informasi tentang badan-badan internasional.
- Buku petunjuk yang memuat informasi tentang badan-badan instansi, misalnya sekolah, yayasan, perpustakaan, rumah sakit, museum dan organisasi lain yang sejenis.
- Buku petunjuk tentang suatu profesi, misalnya ahli hukum, ahli perpustakaan, dokter, dan sebagainya.
- Buku petunjuk yang memuat informasi tentang perdagangan dan industri, misalnya pabrik, perusahaan, biro jasa, dan lain-lain.
•The Word of Learning. London:
Europa Publications, 1947.
• Buku Petunjuk Telepon.
Europa Publications, 1947.
• Buku Petunjuk Telepon.
Sedangkan contoh direktori yang bersifat khusus adalah:
• American Universities and Colleges. 11th
ed. Washington: American Council on
Education, 1973.
• The American Library Directory. New
York: R.R Bowker Co., 1923 to date,
biennial.
Pengertian Ensilkopedi
Ensiklopedi
Ensiklopedi adalah koleksi rujukan yang berisi informasi atau uraian ringkas tentang berbagai hal atau ilmu pengetahuan, yang disusun secara alfabetis atau sesuai urutan subjeknya. Sebuah ensiklopedi umum biasanya memuat informasi dasar tentang semua bidang ilmu pengetahuan, sering disertai dengan bibliografi, memuat informasi ringkas tentang tanggal lahir dan tanggal meninggal orang-orang terkenal, memuat informasi tentang sejarah. Ruang lingkup yang demikian luas ini menjadikan
ensiklopedi sebagai bahan rujukan yang ideal dalam menjawab pertanyaan pemakai. Di samping ensiklopedi yang bersifat umum seperti di atas, ada pula ensiklopedi
khusus yang memuat informasi mengenai bidang ilmu pengetahuan tertentu. Bibliografi pada akhir setiap artikelnya sering dapat membantu pembaca untuk mencari bahan informasi tambahan tentang bidang yang dibahas.
Ensiklopedi ini termasuk penerbitan perantara sehingga tidak ada satu ensiklopedi pun yang dapat dijadikan sumber bacaan untuk mendukung suatu penelitian. Ensiklopedi hanya dijadikan sebagai batu loncatan untuk mencari informasi yang lebih akurat dan mutakhir. Pada umumnya ensiklopedi disusun menurut abjad dan dilengkapi dengan sebuah indeks.
Ensiklopedi memuat pokok-pokok bahasan secara rinci, dapat terdiri dari beberapa jilid atau bahkan ada pula yang terdiri dari satu jilid kebanyakan ensiklopedi menerbitkan secara teratur buku tahunan, yang biasanya memuat informasi-informasi mutakhir.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih ensiklopedi yang baik, yaitu:
a. Bagaimana kemampuan (otoritas) dalam penyusunannya
b. Bibliografi. Apakah ada bibliografi yang mengikuti setiap akhir artikel atau bibliografi itu dikumpulkan tersendiri sebagai dasar atau sumber dalam menyusun ensiklopedi tersebut.
c. Susunan. Apakah ensiklopedi tersebut disusun secara sistematis, misalnya disusun menurut subjek, menurut abjad dan sebagainya; apakah disertai dengan indeks sehingga memudahkan dalam pencarian entri-entrinya.
d. Format atau bentuk luarnya. Bagaimana bentuk luar dari ensiklopedi tersebut, dicetak dengan kertas apa, bagaimana penjilidannya.
e. Apakah ada revisi tahunan untuk menjaga kesegaran isinya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih ensiklopedi yang baik, yaitu:
a. Bagaimana kemampuan (otoritas) dalam penyusunannya
b. Bibliografi. Apakah ada bibliografi yang mengikuti setiap akhir artikel atau bibliografi itu dikumpulkan tersendiri sebagai dasar atau sumber dalam menyusun ensiklopedi tersebut.
c. Susunan. Apakah ensiklopedi tersebut disusun secara sistematis, misalnya disusun menurut subjek, menurut abjad dan sebagainya; apakah disertai dengan indeks sehingga memudahkan dalam pencarian entri-entrinya.
d. Format atau bentuk luarnya. Bagaimana bentuk luar dari ensiklopedi tersebut, dicetak dengan kertas apa, bagaimana penjilidannya.
e. Apakah ada revisi tahunan untuk menjaga kesegaran isinya.
Berikut ini ada beberapa contoh ensiklopedi yang bersifat umum.
• The New Encyclopedia Britanica, 15th
ed. Chicago: Encyclopedia Britanica
Inc., 30 Vols.
• The Encyclopedia Americana. New
York: Grolier Inc., 30 Vols.
• Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Van
Hoeve, 1948.
• The New Encyclopedia Britanica, 15th
ed. Chicago: Encyclopedia Britanica
Inc., 30 Vols.
• The Encyclopedia Americana. New
York: Grolier Inc., 30 Vols.
• Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Van
Hoeve, 1948.
Pengertian Indeks dan Abstrak
Indeks dan Abstrak
Indeks dan abstrak adalah koleksi rujukan yang berarti daftar karya tulis yang disusun secara sitematis, untuk menunjukkan di mana bahan-bahan tersebut berkala lainnya, bagian-bagian buku teks, tesis, disertasi, laporan penelitian, pidato-pidato, terbitan pemerintah dan sebagainya.
Abstrak merupakan suatu ringkasan atau sari karangan dari suatu penerbitan atau artikel, sering terbatas pada subjek tertentu, dengan disertai sekedar gambaran bibliografis sehingga memungkinkan artikel tersebut dapat ditemukan.
Fungsi indeks dan abstrak sebenarnya sama. Namun abstrak mempunyai kelebihan yaitu memuat ringkasan artikel yang diindeks sehingga abstrak dapat membantu pemakai dalam menentukan apakah artikel tersebut akan dibaca tidak dan mempercepat penelusuran literatur “retrospektif” tanpa harus mencari bahan pustaka lainnya.
Secara umum fungsi indeks dan abstrak adalah:
a. Indeks dan abstrak merupakan alat penelusuran informasi.
b. Indeks dan abstrak merupakan petunjuk tentang data atau informasi.
c. Indeks dan abstrak dapat menghubungkan subjek atau cabang-cabang ilmu pengetahuan.
d. Indeks merupakan alat pelayanan informasi mutakhir (Current Awarenes Services).
e. Indeks dan abstrak merupakan alat seleksi bahan pustaka.
Contoh indeks yang bersifat umum:
• Essay and General Literature Index.
New York: H.W. Wilson, 1900/1933 to
date.
• Index of Indonesian Learned
Periodicals (Indeks Majalah Ilmiah).
Jakarta: PDIN-LIPI.
Contoh abstrak yang bersifat umum:
• Bulletin Signaletique (Buletin
Aalitique). Paris: Centre Nationale de
la Recherche Scientifique, 1940.
• Indonesian Abstracts. Jakarta: MIPI,
1959.
Contoh indeks yang bersifat khusus:
• Indeks Biologi dan Pertanian
Indonesia (Indonesia Biological and
Agriculturan index). Bogor: Pusat
Perpustakaan Pertanian dan Biologi,
dua bulanan.
• Socia Science Citiation Index.
Philadelphia: institute for Scientific
Information, bimonthly.
Contoh abstrak yang bersifat khusus:
• Library and Information Science
Abstracts. London: Library
Association, 1950.
• Pollution Abstracts. La Jolla, Cal.:
Pollution Abstract Inc., 1970.
Sabtu, 10 November 2012
Pengertian Komputer
Definisi Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
1. Memori
Di sistem ini, memori adalah urutan byte yang dinomori (seperti "sel" atau "lubang burung dara"), masing-masing berisi sepotong kecil informasi. Informasi ini mungkin menjadi perintah untuk mengatakan pada komputer apa yang harus dilakukan. Sel mungkin berisi data yang diperlukan komputer untuk melakukan suatu perintah. Setiap slot mungkin berisi salah satu, dan apa yang sekarang menjadi data mungkin saja kemudian menjadi perintah. Memori menyimpan berbagai bentuk informasi sebagai angka biner. Informasi yang belum berbentuk biner akan dipecahkan (encoded) dengan sejumlah instruksi yang mengubahnya menjadi sebuah angka atau urutan angka-angka. Sebagai contoh: Huruf F disimpan sebagai angka desimal 70 (atau angka biner ) menggunakan salah satu metode pemecahan. Instruksi yang lebih kompleks bisa digunakan untuk menyimpan gambar, suara, video, dan berbagai macam informasi. Informasi yang bisa disimpan dalam satu sell dinamakan sebuah byte. Secara umum, memori bisa ditulis kembali lebih jutaan kali - memori dapat diumpamakan sebagai papan tulis dan kapur yang dapat ditulis dan dihapus kembali, daripada buku tulis dengan pena yang tidak dapat dihapus.
Ukuran masing-masing sel, dan jumlah sel, berubah secara hebat dari komputer ke komputer, dan teknologi dalam pembuatan memori sudah berubah secara hebat - dari relay elektromekanik, ke tabung yang diisi dengan air raksa (dan kemudian pegas) di mana pulsa akustik terbentuk, sampai matriks magnet permanen, ke setiap transistor, ke sirkuit terpadu dengan jutaan transistor di atas satu chip silikon.
2. Pemrosesan
Unit Pengolah Pusat atau CPU berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi system komputer. Unit atau peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input , output dan storan bagi melaksanakan arahanarahan berkaitan.
Berkas:CPU with pins.jpg
Contoh sebuah CPU dalam kemasan Ball Grid Array (BGA) ditampilkan terbalik dengan menunjukan kaki-kakinya.
Dalam arsitektur von Neumann yang asli, ia menjelaskan sebuah Unit Aritmatika dan Logika, dan sebuah Unit Kontrol. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak dalam satu sirkuit terpadu (IC - Integrated Circuit), yang biasanya disebut CPU (Central Processing Unit). Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU), adalah alat yang melakukan pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan, dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan (misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah dilakukan "kerja" yang nyata. Unit kontrol menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer, memerintahkan ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi (dari memori) yang diperlukan untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali hasil ke lokasi memori yang sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah berikutnya (biasanya ditempatkan di slot berikutnya, kecuali kalau perintah itu adalah perintah lompatan yang memberitahukan kepada komputer bahwa perintah berikutnya ditempatkan di lokasi lain).
3. Input dan hasil
I/O membolehkan komputer mendapatkan informasi dari dunia luar, dan menaruh hasil kerjanya di sana, dapat berbentuk fisik (hardcopy) atau non fisik (softcopy). Ada berbagai macam alat I/O, dari yang akrab keyboard, monitor dan disk drive, ke yang lebih tidak biasa seperti webcam (kamera web, printer, scanner, dan sebagainya. Yang dimiliki oleh semua alat masukan biasa ialah bahwa mereka meng-encode (mengubah) informasi dari suatu macam ke dalam data yang bisa diolah lebih lanjut oleh sistem komputer digital. Alat output, men-decode data ke dalam informasi yang bisa dimengerti oleh pemakai komputer. Dalam pengertian ini, sistem komputer digital adalah contoh sistem pengolah data.
4. Instruksi
Perintah yang dibicarakan di atas bukan perintah seperti bahasa manusiawi. Komputer hanya mempunyai dalam jumlah terbatas perintah sederhana yang dirumuskan dengan baik. Perintah biasa yang dipahami kebanyakan komputer ialah "menyalin isi sel 123, dan tempat tiruan di sel 456", "menambahkan isi sel 666 ke sel 042, dan tempat akibat di sel 013", dan "jika isi sel 999 adalah 0, perintah berikutnya anda di sel 345".
Instruksi diwakili dalam komputer sebagai nomor - kode untuk "menyalin" mungkin menjadi 001, misalnya. Suatu himpunan perintah khusus yang didukung oleh komputer tertentu diketahui sebagai bahasa mesin komputer. Dalam prakteknya, orang biasanya tidak menulis perintah untuk komputer secara langsung di bahasa mesin tetapi memakai bahasa pemrograman "tingkat tinggi" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mesin secara otomatis oleh program komputer khusus (interpreter dan kompiler). Beberapa bahasa pemrograman berhubungan erat dengan bahasa mesin, seperti assembler (bahasa tingkat rendah); di sisi lain, bahasa seperti Prolog didasarkan pada prinsip abstrak yang jauh dari detail pelaksanaan sebenarnya oleh mesin (bahasa tingkat tinggi).
5. Arsitektur
Komputer kontemporer menaruh ALU dan unit kontrol ke dalam satu sirkuit terpadu yang dikenal sebagai Central Processing Unit atau CPU. Biasanya, memori komputer ditempatkan di atas beberapa sirkuit terpadu yang kecil dekat CPU. Alat yang menempati sebagian besar ruangan dalam komputer adalah ancilliary sistem (misalnya, untuk menyediakan tenaga listrik) atau alat I/O.
Beberapa komputer yang lebih besar berbeda dari model di atas di satu hal utama - mereka mempunyai beberapa CPU dan unit kontrol yang bekerja secara bersamaan. Terlebih lagi, beberapa komputer, yang dipakai sebagian besar untuk maksud penelitian dan perkomputeran ilmiah, sudah berbeda secara signifikan dari model di atas, tetapi mereka sudah menemukan sedikit penggunaan komersial. Fungsi dari komputer secara prinsip sebenarnya cukup sederhana. Komputer mencapai perintah dan data dari memorinya. Perintah dilakukan, hasil disimpan, dan perintah berikutnya dicapai. Prosedur ini berulang sampai komputer dimatikan.
6. Program
Program komputer adalah daftar besar perintah untuk dilakukan oleh komputer, barangkali dengan data di dalam tabel. Banyak program komputer berisi jutaan perintah, dan banyak dari perintah itu dilakukan berulang kali. Suatu [[Personal computer[PC]] modern yang umum (pada tahun 2003) bisa melakukan sekitar 2-3 milyar perintah dalam sedetik. Komputer tidak mendapat kemampuan luar biasa mereka lewat kemampuan untuk melakukan perintah kompleks. Tetapi, mereka melakukan jutaan perintah sederhana yang diatur oleh orang pandai, "programmer." "Programmer Baik memperkembangkan set-set perintah untuk melakukan tugas biasa (misalnya, menggambar titik di layar) dan lalu membuat set-set perintah itu tersedia kepada programmer lain." Dewasa ini, kebanyakan komputer kelihatannya melakukan beberapa program sekaligus. Ini biasanya diserahkan ke sebagai multitasking. Pada kenyataannya, CPU melakukan perintah dari satu program, kemudian setelah beberapa saat, CPU beralih ke program kedua dan melakukan beberapa perintahnya. Jarak waktu yang kecil ini sering diserahkan ke sebagai irisan waktu (timeslice). Ini menimbulkan khayal program lipat ganda yang dilakukan secara bersamaan dengan memberikan waktu CPU di antara program. Ini mirip bagaimana film adalah rangkaian kilat saja masih membingkaikan. Sistem operasi adalah program yang biasanya menguasai kali ini membagikan.
7. Sistem operasi
Sistem operasi ialah semacam gabungan dari potongan kode yang berguna. Ketika semacam kode komputer dapat dipakai secara bersama oleh beraneka-macam program komputer, setelah bertahun-tahun, programer akhirnya memindahkannya ke dalam sistem operasi. Sistem operasi, menentukan program yang mana dijalankan, kapan, dan alat yang mana (seperti memori atau I/O) yang mereka gunakan. Sistem operasi juga memberikan servis kepada program lain, seperti kode (driver) yang membolehkan programer untuk menulis program untuk suatu mesin tanpa perlu mengetahui detail dari semua alat elektronik yang terhubung.
8. Penggunaan Komputer
Komputer digital pertama, dengan ukuran dan biaya yang besar, sebagian besar mengerjakan perhitungan ilmiah. ENIAC, komputer awal AS semula didesain untuk memperhitungkan tabel ilmu balistik untuk persenjataan (artileri), menghitung kerapatan penampang neutron untuk melihat jika bom hidrogen akan bekerja dengan semestinya (perhitungan ini, yang dilakukan pada Desember 1945 sampai Januari 1946 dan melibatkan dala dalam lebih dari satu juta kartu punch, memperlihatkan bentuk lalu di bawah pertimbangan akan gagal). CSIR Mk I, komputer pertama Australia, mengevaluasi pola curah hujan untuk tempat penampungan dari Snowy Mountains, suatu proyek pembangkitan hidroelektrik besar. Yang lainnya juga dipakai dalam kriptanalisis, misalnya komputer elektronik digital yang pertama, Colossus, dibuat selama Perang Dunia II. Akan tetapi, visionaris awal juga menyangka bahwa pemrograman itu akan membolehkan main catur, memindahkan gambar dan penggunaan lain. Orang-orang di pemerintah dan perusahaan besar juga memakai komputer untuk mengotomasikan banyak koleksi data dan mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia - misalnya, memelihara dan memperbarui rekening dan inventaris. Dalam bidang pendidikan, ilmuwan di berbagai bidang mulai memakai komputer untuk analisa mereka sendiri. Penurunan harga komputer membuat mereka dapat dipakai oleh organisasi yang lebih kecil. Bisnis, organisasi, dan pemerintah sering menggunakan amat banyak komputer kecil untuk menyelesaikan tugas bahwa dulunya dilakukan oleh komputer kerangka utama yang mahal dan besar. Kumpulan komputer yang lebih kecil di satu lokasi diserahkan ke sebagai perkebunan server. Dengan penemuan mikroprosesor di 1970-an, menjadi mungkin menghasilkan komputer yang sangat murah. PC menjadi populer untuk banyak tugas, termasuk menyimpan buku, menulis dan mencetak dokumen. Perhitungan meramalkan dan lain berulang matematika dengan spreadsheet, berhubungan dengan e-pos dan, Internet. Namun, ketersediaan luas komputer dan mudah customization sudah melihat mereka dipakai untuk banyak maksud lain. Sekaligus, komputer kecil, biasanya dengan mengatur memprogram, mulai menemukan cara mereka ke dalam alat lain seperti peralatan rumah, mobil, pesawat terbang, dan perlengkapan industri. Yang ini prosesor benam menguasai kelakuan alat seperti itu yang lebih mudah, membolehkan kelakuan kontrol yang lebih kompleks (untuk kejadian, perkembangan anti-kunci rem di mobil). Saat abad kedua puluh satu dimulai, kebanyakan alat listrik, kebanyakan bentuk angkutan bertenaga, dan kebanyakan batas produksi pabrik dikuasai di samping komputer. Kebanyakan insinyur meramalkan bahwa ini cenderung kepada akan terus.
9. Bagian-bagian komputer
Komputer terdiri atas 2 bagian besar yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
Perangkat keras
- Prosesor atau CPU sebagai unit yang mengolah data
- Memori RAM, tempat menyimpan data sementara
- Hard drive, media penyimpanan semi permanen
- Perangkat masukan, media yang digunakan untuk memasukkan data untuk diproses oleh CPU, seperti mouse, keyboard, dan tablet
- Perangkat keluaran, media yang digunakan untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesan CPU, seperti monitor dan printer
Perangkat lunak
- Sistem operasi adalah program dasar pada komputer yang menghubungkan pengguna dengan hardware komputer. Sistem operasi yang biasa digunakan adalah Linux, Windows, dan Mac OS. Tugas sistem operasi termasuk (namun tidak hanya) mengatur eksekusi program di atasnya, koordinasi input, output, pemrosesan, memori, serta instalasi software.
- Program komputer merupakan aplikasi tambahan yang dipasang sesuai dengan sistem operasinya.
Slot pada komputer
- ISA/PCI, slot untuk masukan kartu tambahan non-grafis
- AGP/PCIe, slot untuk masukan kartu tambahan grafis
- IDE/SCSI/SATA, slot untuk hard drive/ODD
- USB, slot untuk masukan media plug-and-play (colok dan mainkan, artinya perangkat yang dapat dihubungkan ke komputer dan langsung dapat digunakan).
10. Jenis komputer
- Komputer analog
- Komputer pulsa
- Mikrokomputer
- Komputer rumah (home computer)
- Komputer pribadi (PC)
- Server
- Minikomputer
- Mainframe computer
- Superkomputer
Bibliografi
1. Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion : yang berarti buku dan Graphein : yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan dari bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
2. Jenis-jenis bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis bahan pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimilikiperpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi. Dari segi cara penyajian dan uraian deksripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
• Bibliografi deskriptif : bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresum), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
• Bibliografi evaluatif : bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
3. Cakupan Bibliografi
Dari segi cakupannya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
• Bibliografi retrospektif : jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau.
• Bibliografi terkini/current : jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang
sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich's International Periodicals Directory.
• Bibliografi selektif : jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya "Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah".
• Bibliografi subjek : jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya "Bibliografi khusus ternak kelinci".
sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich's International Periodicals Directory.
• Bibliografi selektif : jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya "Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah".
• Bibliografi subjek : jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya "Bibliografi khusus ternak kelinci".
• Bibliografi nasional : jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya "Bibliografi Nasional Indonesia".
Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain:
• Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi
Contoh pertimbangan yang dimaksud misalnya:
• Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Buah-buahan mendapat permintaan mengenai budidaya pisang barangan oleh sebagian besar pengguna, maka dibuat suatu daftar "Bibliografi khusus budidaya pisang barangan".
• Suatu perpustakaan dengan sistem pelayanan tertutup dan koleksi bahan pustaka yang banyak jumlahnya, kemudian pustakawan membuat daftar isi dari majalah ilmiah yang dikoleksi berdasarkan kelompok subjeknya, misalnya, "Indeks artikel dalam bidang perikanan darat: ikan lele".
• Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan bermaksud mendokumentasikan hasilhasil penelitian dan pengkajian bidang tanaman pangan yang ditulis oleh para peneliti lingkup Puslitbangtan, dapat dibuat daftar biblografi berupa : "Abstrak hasil penelitian dan pengkajian tanaman pangan periode 1990 - 2000".
• Perpustakaan Direktorat Jendral Peternakan sesuai fungsi dan mandat instansi bermaksud mengkompilasi peraturan pemerintah dalam bidang kebijaksanaan peternakan dan veteriner, maka disusun suatu daftar: "Kumpulan peraturan pemerintah bidang peternakan dan kesehatan ternak".
• Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan bermaksud mendokumentasikan hasilhasil penelitian dan pengkajian bidang tanaman pangan yang ditulis oleh para peneliti lingkup Puslitbangtan, dapat dibuat daftar biblografi berupa : "Abstrak hasil penelitian dan pengkajian tanaman pangan periode 1990 - 2000".
• Perpustakaan Direktorat Jendral Peternakan sesuai fungsi dan mandat instansi bermaksud mengkompilasi peraturan pemerintah dalam bidang kebijaksanaan peternakan dan veteriner, maka disusun suatu daftar: "Kumpulan peraturan pemerintah bidang peternakan dan kesehatan ternak".
4. Bagian-bagian Bibliografi
Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari:
- Judul: berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
- Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
- Sumber: berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
- Data terbitan (impresum): berisi data tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun terbit
- Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
- Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
- Keterangan tambahan, seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya.
Contoh deskripsi bibliografi bahan pustaka:
SANTOSO, D.
Keberhasilan isolasi gen untuk sifat ketahanan terhadap PBK pada
tanaman kakao/Oleh D. Santoso; T. Chaidamsari; A. Budiani; H.
Widiastuti
Dalam : Prosiding pertemuan teknis bioteknologi perkebunan untuk praktek: efisiensi usaha perkebunan melalui pendekatan bioteknologi terapan. Bogor: Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan, 1999: p. 49-58
ABDOELLAH, S.
Tanggapan bibit kakao lindak terhadap lengas tanah tersedia/Oleh S.
Abdoellah
Pelita Perkebunan, 12(2), 1997: p. 127-136
5. Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
- jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
- kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
- upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat.
Oleh karena itu, penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan. Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
- bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
- daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
- daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.
Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi
Perpustakaan dan Teknologi
Informasi
a.
Perpustakaan
Perkembangan
perpustakaan pada era masyarakat informasi dewasa ini telah dimanfaatkan
sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian,
rekreasi dan pelestarian khasanah ilmu pengetahuan. Peran perpustakaan telah
berkembang menjadi pusat komunitas, artinya masyarakat dapat berkumpul di
perpustakaan dalam rangka pengembangan pengetahuan dan budaya melalui berbagai
aktifitas keilmuan dan sosial. Prinsipnya perpustakan memiliki tiga kegiatan
pokok yaitu, mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
pengguna (to collect), melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi
perpustakaan (to preserve), dan menyediakan bahan perpustakaan agar dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna (to make available). Saat ini masyarakat
pengguna perpustakaan menghendaki perpustakaan menjadi right information, right
user dan right now. Artinya perpustakaan dituntut untuk memberikan layanan
informasi yang tepat, pada pengguna yang tepat dan waktu yang cepat. Hal ini
dapat terlaksana dengan baik apabila perpustakaan dapat menghadirkan dan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan.
b.
Teknologi
Informasi
Teknologi
Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi.
Secara mudahnya TI adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi akan lebih
cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Pengertian lain
dari TI adalah pemanfaatan hardware dan software yang digunakan untuk
penyimpanan (store), penemuan kembali (retrieve), dan memanfaatkan (use)
informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka
bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang
disampaikan oleh orang lain. Setelah itu teknologi penyampaian informasi
berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh.
Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi
yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba
masih ada sampai sekarang sehinggamanusia sekarang dapat memahami informasi yang
ingin disampaikan pembuatnya. Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan
cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu
gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau
dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan
alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi
percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi
elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih
cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Penerapan TI di
Perpustakaan
Penerapan TI di perpustakaan
bersamaan dengan perkembangan budaya manusia itu sendiri. Perkembangan tersebut
dapat dilihat dari tahapan evolusi format dokumen yang menjadi koleksi
perpustakaan, antara lain dimulai dari bahan cetak (paper material), microfilm,
CDROM/DVD, Komputer, Internet, Wireless, sampai format web. Perkembangan ini
menjadikan “Great Technology Great Library”. Penerapan TI di perpustakaan dapat
difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
a.
Sebagai
Sistem Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan
dengan sistem manajemen perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi,
katalogisasi, sirkulasi, keanggotaan, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini
sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.
b.
Sebagai
sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu
pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI ini sedring dikenal
dengan Perpustakaan digital (digital library).
Kedua fungsi penerapan TI
tersebut dapat dilakukan secara terpisah atau dilakukan secara terintegrasi
dalam sistem informasi perpustakaan. Kondisi ini tergantung dari kemampuan software
yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi
informasi yang digunakan.
Faktor pendukung pemanfaatan
TI di perpustakaan antara lain:
Ø Kemudahan
dalam mendapatkan produk TI
Ø Harga
semakin terjangkau
Ø Tuntutan
layanan masyarakat (right information,
right user dan right now)
Keuntungan pemanfaatan TI
diperpustakaan antara lain:
· Mempermudah
dan mengefisiensikan pekerjaan pengelolaan perpustakaan
· Memberikan
layanan yang lebih baik pada pengguna
· Meningkatkan
citra perpustakaan dan pustakawan
· Mengembangkan
infrastruktur regional, nasional dan global
Evaluasi Kebutuhan TI
di Perpustakaan
Evaluasi kebutuhan TI diperlukan
sebagai upaya kesiapan perpustakaan dalam mengoptimalkan penerapan
TI dalam sistem informasi perpustakaan. Sehingga penerapan TI di perpustakaan
bukan sekedar gengsi tetapi sebuah strategi. Beberapa contoh pertanyaan
berikut dapat membantu untuk evaluasi kebutuhan TI di perpustakaan.
ü Apakah perpustakaan
memerlukan TI?
o
MengapaTI
diperlukan?
o
Siapa
yang membutuhkan?
o
Bagaimana
TI akan diterapkan?
o
Bagaimana
keahlian SDM?
ü Bagaimana kondisi
perpustakaan saat ini?
o
Apa
koleksi perpustakaan yang dimiliki?
o
Siapa
yang akan memanfaatkan?
o
Bagaimana,
darimana, dan kapan pengguna mengakses
o
Proses
apa yang membutuhkan TI?
ü Bagaimana
pengembangan sistem informasi perpustakaan?
o
Membangun
dari awal (scratch)?
o
Modifikasi
software (opensource)?
o
Pembelian
software (outsource)?
Kegagalan penerapan TI di perustakaan
yang umumnya terjadi antara lain:
§
Target
yang tidak jelas atau tidak tahu cara mencapainya.
§
Team
work yang lemah, saling curiga, kurang motivasi.
§
Pemimpin
yang tidak punya visi, tidak mampu mengarahkan dan mendorong.
§
SDM
yang tidak ditingkatkan kemampuannya, tidak tahu manfaat dari perkerjaannya.
§
Tidak
mau belajar, evaluasi, benchmarking baik internal maupun terhadap dunia luar.
Kompetensi
Perpustakaan dan Pustakawan
dalam Penerapan TI
Perkembangan TI telah banyak mengubah
karakter sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi, dalam
berinteraksi dengan orang lain, dalam berkompetisi, dan lain-lain. Kebutuhan
pembelajaran juga tidak harus dilihat
sebagai sesuatu yang serius melulu.
Membaca komik pun bisa dianggap sebagai suatu pembelajaran. Pada akhirnya semua
itu berujung pada tuntutan pemakai agar perpustakaan tidak hanya sekedar tempat
mencari buku atau membaca majalah, tetapi menjadi one-stop station.
Suatu lingkungan dimana pemakai bisa:
§
Berinteraksi
dengan orang lain.
§
Mencari
informasi yang dibutuhkan.
§
Berbagi
pengetahuan
§
Merasa
termotivasi untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.
Perpustakaan dan pustakawan saat ini
dituntut mampu berubah mengikuti perubahan sosial pemakainya. Untuk
mengantisipasi tuntutan tersebut perpustakaan dan pustakawan seharusnya
memiliki kompetensi.
1.
Kompetensi Perpustakaan
a.
Infrastruktur
Teknologi Informasi
Pemanfaatan
TI saat ini menjadi kewajiban hampir dibanyak perpustakaan. TI membantu
perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Minimal saat
ini sebuah perpustakaan harus mempunyai:
o
Jaringan
lokal (Local Area Network)
o
Akses
Internet. Minimal memiliki akses internet untuk pustakawan agar mudah mengakses
informasi eksternal perpustakaan.
o
Komputer
untuk pustakawan dan pemakai perpustakaan.
b.
Content
Content
adalah
semua dokumen, aplikasi, dan layanan
yang akan “disajikan” kepada pemakai perpustakaan. Dokumen seperti buku,
majalah, jurnal, prospektus, laporan keuangan, dan berbagai
bentuk media lain baik tercetak maupun elektronik. Aplikasi adalah
sistem yang dirancang dengan tujuan tertentu. Misalnya: aplikasi
administrasi perpustakaan, aplikasi untuk menyimpan artikel yang
didownload dari internet, aplikasi administrasi majalah, dan aplikasi
perpustakaan digital. Layanan termasuk Layanan peminjaman buku, layanan
pinjam antar perpustakaan, layanan pemberitahuan buku baru via
e-mail, dan lain-lain.
c.
Sumberdaya
Manusia (SDM)
SDM merupakan faktor
penting bagi perpustakaan dalam memberikan layanan berbasis TI. Detail kompetensi
yang penting seorang pustakawan akan dibahas dalam Kompetensi Pustakawan.
d.
Pemakai
Perpustakaan pun
butuh pemakai. Percuma saja semua layanan dibuat bila tidak ada yang menggunakan.
Perpustakaan harus memiliki profil pemakai potensialnya. Siapa target pemakainya?
Bagaimana image perpustakaan dimata mereka? Bagaimana positioning perpustakaan
selama ini? Apa saja kebutuhan mereka? Bagaimana pola pembelajarannya? Survei
pemakai semacam segmentasi psikografis bisa membantu perpustakaan melihat pola pembelajaran
pemakai potesialnya berdasarkan Nilai dan gaya hidup yang dianut (VALS/Value
And Life Style). Dengan pengetahuan yang mendalam tentang pemakai, maka
perpustakaan bisa melakukan aktifitas promosi dan memberikan layanan yang tepat
bagi pemakai.
2. Kompetensi Pustakawan
a. Skill Manajemen Informasi
1) Pencarian Informasi (Information
Seeking)
Ø
Mendefinisikan kebutuhan informasi.
Yaitu:
mengidentifikasikan kebutuhan pemakai, mengenali beragan jenis penggunaan informasi
oleh pemakai, menempatkan informasi yang dibutuhkan dalam suatu kerangka
referensi (Who, what, when, where, how, why), menghubungkan informasi
yang dibutuhkan dengan domain pengetahuan, dan mendefinisikan masalah informasi
menggunakan beragam skill tanya jawab.
Ø
Melakukan penelusuran.
Yaitu: mempunyai
skill dasar penelusuran informasi, kemampuan navigasi sistem dan sumberdaya
elektronis, dan pengetahuan dasar tentang beragam sumber informasi yang tidak
tersedia bentuk elektronis seperti bentuk cetak, orang (people and colleagues),
dan lain-lain. Mengetahui sumber-sumber informasi baik eksternal maupun internal,
mengetahui sumber mana saja yang dapat diandalkan dan memberikan nilai tambah.
Ø
Memformulasikan strategi penelusuran. mensyaratkan
pengetahuan yang mendasar dan komperhensif yang sumberdaya informasi yang tepat
termasuk strukturnya. Skill tentang suatu subjek juga perlu. Kemampuan lain yang
dibutuhkan: mampu mendiskusikan ide-ide untuk mencari berbagai masukan, memilih
alat penelusuran, mengidentifikasi kata kunci, konsep, tajuk subyek, deksriptor,
dan mengindentifikasi kriteria untuk meng-evaluasi sumber informasi.
2) Penggunaan Informasi (Information
Use)
Ø
Evaluasi
infomasi yang didapat. Yaitu: menentukan
otoritatif, kebaruan, dan kehandalan, relevansi, kualitas.
Ø
Menilai
informasi yang didapat. Yaitu: melihat secara cepat ide utama dan katakunci,
membedakan antara fakta, opini, propaganda, sudut pandang dan bias, melihat kesalahan
dalam logika. Akan lebih baik bila pustakawan juga punya skill dalam melakukan
Framing Analysis yang akan sangat bergunakan melihat beragam sudut pandang
media.
Ø
Mengintegrasikan
informasi dari berbagai sumber berbeda. Yaitu: klasifikasi informasi, mengenali
hubungan antar konsep, mengidentifikasi konflik dan kesamaan berbagai sumber.
Ø
Memilah
informasi. Yaitu: kemampuan memilah dan membuang informasi yang dianggap tidak
perlu.
Ø
Interpretasi
informasi. Yaitu: meringkas dan identifikasi detail informasi yang relevan,
organisasi dan analisa informasi, membandingkan dengan sumber permasalahan yang
ingin dipecahkan dan menggambar sebuah kesimpulan atau konklusi.
3) Penciptaan Informasi.
Output dari pembuatan
informasi adalah produk yang bisa membantu pemakai dalam mengambil keputusan.
Format yang digunakan bisa beragam tergantung preferensi pemakai. Dalam membuat
informasi, skill yang penting adalah: Kemas Ulang Informasi (Information Repackaging).
Dalam melakukan Kemas Ulang Informasi, hal-hal penting yang harus diperhatikan:
Ø Menentukan
tujuan kemas ulang informasi
Ø Menentukan
isi yang dianggap penting (key content)
Ø Memilih
format yang tepat (tertulis, oral, visual) tergantung audiens dan tujuan
Ø Mengerti
implikasi legal dari suatu proses kemas ulang informasi
Ø Menyediakan
panduan, dokumentasi dan referensi.
4) Organisasi Informasi.
Salah satu misi pustakawan
adalah pemakai memanfaatkan informasi. Beberapa skill yang membantu pustakawan
agar pemakai mudah dalam mencari dan menggunakan informasi adalah:
Ø Melakukan
abstraksi (abstracting). Kemampuan untuk menulis ringkasan sesuatu yang
membuat pembaca bisa menangkap dengan jelas relevansi dan pentingnya informasi
yang ingin disampaikan.
Ø
Melakukan
peng-indeks-an (indexing). Menggunakan sistem klasifikasi atau taksonomi
(tesaurus, tajuk subyek) yang ada.
Ø
Melakukan
retensi atau review.
5) Penyebaran Informasi.
Yaitu:
Ø
Kemampuan
menyampaikan dan mempromosikan (marketing) ideide secara jelas dalam berbagai bentuk
(tertulis, oral, presentasi).
Ø
Mendengar
dan meng-evaluasi opini dan informasi dari orang lain.
Ø
Menggunakan
berbagai perangkat TI yang punya unsur interaktifitas tinggi seperti Portal
yang memudahkan berbagi informasi.
Ø
Memfasilitasi
berbagai bentuk forum berbagi informasi (sharing knowledge forum) antar pemakai.
b. Skill Interpersonal
Skill personal
pustakawan yang berguna dalam berhubungan dengan pemakai dan sesama rekan kerja:
Ø
Kemampuan
berkomunikasi dengan efektif dan bisa mempengaruhi orang lain. Mampu memberikan
presentasi dengan jelas, komunikasi tertulis, dengan ejaan, struktur dan isi
yang jelas. Berkomunikasi dengan interaktif dan mampu memberikan pandangan dari
beragam perspektif.
Ø
Kemampuan
mendengar. Mampu mendengarkan dan mendiskusikan pendapat orang lain dari
beragam sudut pandang dan bisa mendapatkan ide dari pendapat orang lain. Serta
mampu memberikan komentar yang konstruktif.
Ø
Mampu
memberikan feedback yang baik bagi beragam situasi yang dihadapi orang lain.
Ø
Mampu
mengatasi konflik dengan memberikan respon yang tepat dalam beragam situasi.
Bisa memberikan alasan bila tidak setuju terhadap sesuatu, memahami posisi dan
kepentingan dalam sebuah konflik dan bisa menghasil win-win solutions.
Ø
Menggunakan
mekanisme formal dan informal dalam menjaga hubungan baik dengan sesama staf
maupun pemakai perpustakaan. Seperti membuat Focus Group Discussion,
kuesioner, dan analisa komplain.
Ø
Mampu
membangun tim dan memotivasi orang lain. Seperti: menghargai kontribusi
individu.
Ø
Kemampuan
untuk belajar mandiri (self-learning skill)
Ø
Mau
melakukan suatu inisiatif tanpa harus disuruh (self-initiation)
Ø
Kemampuan
untuk bekerjasama dalam sebuah tim.
Ø
Cerdas
dan mampu melakukan sesuatu terfokus.
Ø
Punya
jiwa Entrepreneurship.
c. Skill Teknologi Informasi
Kemampuan untuk
menggunakan berbagai perangkat Teknologi informasi untuk membantu semua proses
kerja. Beberapa skill TI yang diperlukan:
Ø
Desain
Database dan Manajemen Database
Ø
Data
Warehousing
Ø
Penerbitan
elektronik
Ø
Perangkat
keras
Ø
Arsitektur
Informasi
Ø
Sumber
Informasi Elektronik
Ø
Integrasi
Informasi
Ø
Desain
Intranet/Extranet
Ø
Aplikasi
perangkat lunak
Ø
Pemrogaman
Ø
Workflow/Alur
Kerja
Ø
Pemrosesan
Teks (Text Processing)
Ø
Metadata
Ø
Perangkat
lunak untuk manajemen informasi (Information Management tools)
d. Skill Manajemen
Ø
Administrasi.
Mampu membuat sistem administrasi yang baik bagi berbagai kegiatan yang
dilakukan.
Ø
Memahami
proses kegiatan sebuah perpustakaan dan kegiatan lain yang terkait.
Ø
Manajemen
Perubahan. Mampu mengatur berbagai kemungkinan yang bisa timbul dari suatu
perubahan.
Ø
Melakukan
koordinasi dengan bagian lain yang terkait.
Ø
Kepemimpinan.
Mempunyai karakter kepemimpinan yang menonjol.
Ø
Pengukuran.
Mampu melakukan pengukuran terhadap kinerja dan dampaknya terhadap layanan perpustakaan.
Ø
Manajemen
sumber daya manusia.
Ø
Manajemen
proyek. mampu memimpin dan mengatur sebuah proyek.
Ø
Relationship Management. Mampu menjaga hubungan baik dengan
sesama pustakawan dan pemakai perpustakaan.
Ø
Team Building. Mampu membangun tim kerja yang kompak dan
bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ø
Manajemen
waktu.
Ø
Pelatihan
dan pengembangan sumberdaya manusia. Mampu menganalisa skill yang dibutuhkan
dan memberikan pelatihan yang diperlukan.
Ø
Mampu
melakukan perencanaan-perencanaan strategis dan implementasinya.
Langganan:
Postingan (Atom)